Friday, February 26, 2016

Menjamu Sepi

Menjamu sepi sore ini bersama kilat rindu tak bertepi
Menapak kaki pada keramik dingin
Ada penerangan dan harum-haruman buah 
Semalaman pun siapa tak kerasan 
Seketika kata bersautan dalam benak 
Khayalku terbang tertali rindu 
Ke rumah, ke kamar, ke dapur, juga hari esok 
Lalu ke dalam hati ibuku 
Nantikan aku pulang 
Dan semoga sehat selalu

Surakarta, 26 Februari 2016
riskaar

Tuesday, October 13, 2015

Asa Jadi Nyata

Untuk HMPD FK UNS

‘Kan ada hari saat pertiwi memanggil
Nyala api menggelora dalam jiwa yang mekar
Menggebu penuh asa akan perubahan
Di sinilah kawan, hari ini

Kau pemuda dengan sumpah warisan
Kau pemuda adalah agen perubahan
Setiap perih ‘kan terbayar
Setiap asa jadi nyata ‘kan meninggalkan goresan

Mungkin tak terbesit dalam benakmu wahai pemuda
Sivitas akademika Kedokteran Sebelas Maret tercinta
Kau adalah harapan tempatmu bernaung
Jadikanlah nomor satu

Bukit takkan mudah didaki
Lelah itu pasti
Namun diam menanti akankah berarti?
Kontribusimu adalah bakti

Bukit itu takkan kau daki sendiri, sejawatku
Lihat kanan dan kirimu
Takkan lepas genggam ini, tetap bersamamu
Meski getir acap berlabuh, aral merajuk

Ini seruan untukmu mahasiswa!
Untukmu, calon dokter Indonesia
Titian awal langkah besar menuju cita
Bersama hiasi naungan mengubah asa jadi nyata

Surakarta, 13 Oktober 2015

(NOTE : Jadi ceritanya sajak ini dibacakan saat kegiatan Opening Magang Calon Pengurus. It's definitely an honor to make one. Terima kasih telah mempercayai saya. Lots of Love)

Sunday, June 1, 2014

Menanti Beri (Dalam Sendiri)

Apa aku cinta
Atau ombak yang tak tahu jalan pulang ke samudera
Apa aku kasih
Atau usang yang tak mengerti arti hilang dan masih

Mungkin aku karang
Yang mati sebab ombak tak tahu jalan pulang
Mungkin aku hujan atau terik
Meranggas jati melapuk diri

Atau mungkin kau mengerti
Namun mengapa tak kau beri
Walau dalam lirih
Kan kau tahu diri ini menyanggupi

Kasih, iya kau kasih
Habis kelopak kupetik dalam perih
Untuk sekedar mencari arti
Hadirkah engkau atau aku di sini sendiri

Cinta, iya kau cinta
Kucoba mengerti arti diam tanpa kata
Mungkin masih, mungkin hilang tanpa tanda
Mungkin sedang kau beri jalan pulang ke samudera

Jakarta, 31 Mei 2014
riskaar

Thursday, March 13, 2014

Revolusi dalam Sunyi

Revolusi dalam sunyi
Gencatan senjata tak lagi berarti
Lepas dari waru atau hati
Usaikan olehmu ucap menanti
Tak lagi kutelan janji
Di penantian ku kan menari

Jakarta, 12 Maret 2014
riskaar

Wednesday, March 12, 2014

Untukmu, Setetes Air Mata

Ini untukmu
Setetes air mata
Ia ragu
Tapi tak terlalu lama
Lalu tertepis kalbu

Ini untukmu
Setetes lagi air mata
Ia tidak lari jauh
Hanya menepi rupanya
Namun saru

Ah, ini untukmu lagi
Setetes air mata
Indahkan olehmu hati
Pintanya
Tak jua tersita

Jakarta, 11 Maret 2014
riskaar

Saturday, February 22, 2014

Nira

Sampai aku pada cerita tak berawal
Tiada kawal
Berbisik nira padaku membual
Cukup bebal

Sampai aku pada cerita keruh kelabu
Ya, jatuh tersungkur mengejar waktu
Habis makamatku melaju
Kulontar tanya dalam peluh

Tuhan
Seperti apa harus ku berlawat?
Pekat, pekat
Dan aku mengharap jawab

Ini dimana kau bisa melihat
Aku serpihan baja berkarat
Di atas rindu mengudara berkilat
Namun tak kunjung sampai tepat

Sampai aku pada cerita tak berakhir
Mencoba tak memungkir
Masih aku di sini dan angin semilir
Melontar tanya terus berpikir, mengukir

Ternyata begini kejamnya nira
Setitik saja rusak seluruhan
Sejauh pandang ku tak mengira
Sedalam ini merasuk jiwa dan aku butuh Engkau, Tuhan

Jakarta, 21 Februari 2014
riskaar

Tuesday, February 18, 2014

Tergaris

Bila bulan bukan untuk bintang
Bila mentari bukan untuk awan
Aku terima jika kau berkata
Semu segala yang kupinta
Dan aku gila

Sepertimu
Berkata air wajahku
Tentang bulan dan mentari, sendu
Meradang asa dalam diri
Kadang pergi

Tapi
Siapa yang tahu mengapa kita di sini
Meniti masing-masing hari
Mengapa meragu tentang bulan dan mentari
Jika kau mengerti tentang yang sejati

Jakarta, 17 Februari 2014
riskaar